Mengenal Prestasi Diri Untuk Berprestasi Sesuai Kemampuan |PPKN Bab 4. Kls XII
Mengenal Prestasi Diri Untuk Berprestasi Sesuai Kemampuan ( Hubungan antara potensi diri dengan prestasi diri )
Ilmu Pengetahuan
A. Pengertian Prestasi Diri
Prestasi diri adalah hasil usaha yang dicapai dari segala usaha yang telah dikerjakan dan merupakan puncak dari pengembangan potensi diri baik karena hasil belajar, bekerja/berlatih keterampilan dalam bidang tertentu. Berprestasi dapat dilakukan di berbagai aspek kehidupan, antara lain
Aspek politik
Misalnya seseorang mampu mengelola sebuah partai kecil menjadi partai besar pemenang pemilu.
Aspek ekonomi
Misalnya seseorang mampu menjalankan usahanya. Keberhasilan itu dapat diperoleh berkat pengerahan daya dan kekuatan dalam usahanya.
Aspek sosial budaya
Misalnya sebuah grup musik menjadi sangat terkenal tidak hanya di tingkat nasional, namun sampai tingkat internasional berkat ketekunannya.
Aspek pendidikan
Misalnya seorang siswa lulus dengan nilai yang memuaskan berkat ketekunan dan belajar yang keras.
B. Pentingnya Prestasi Diri Bagi Keunggulan Bangsa
Kita harus mampu mempertahankan hidup dalam kehidupan. Kita harus menjadikan hidup lebih bermakna. Untuk itu, setiap manusia pasti memiliki berbagai macam kebutuhan. Menurut Maslow, seorang ahli ilmu jiwa, manusia memiliki 5 kebutuhan diantaranya :
Kebutuhan dasar atau kebutuhan fisik yang menyangkut pemenuhan keperluan jasmani, seperti makan, minum, pakaian, perumahan, dan sebagainya.
Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan akan cinta kasih dan perhatian.
Kebutuhan akan harga diri.
Kebutuhan akan aktualisasi diri.
Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, manusia harus mengusahakan dengan daya kekuatan yang dinilikinya. Setiap manusia harus berprestasi agar tercapai hal berikut:
Dapat memenuhi kebutuhanya sehingga dapat mampu mempertahankan hidup dan kehidupanya.
Sebagai bentuk aktualisasi diri, setiap manusia perlu pengakuan atas keberadaanya (eksistensinya). Pengakuan tersebut diberikan oleh masyarakat, lembaga ataupun negara. Semakin tinggi prestasi seseorang, pengakuan masyarakat semakin tinggi pula.
Memberi makna atau manfaat pada orang lain, bangsa dan negara. Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupanya, selalu bersama orang lain dan saling membutuhkan.
Memberi kepuasan batin kepada diri sendiri dan motivasi untuk lebih berprestasi. Manusia melakukan sesuatu untuk mengharapkan sesuatu hasil yang memuaskan.
Prestasi diri memiliki peran yang sangat penting bagi keunggulan bangsa. Peran prestasi diri sebagai berikut:
Meningkatkan taraf hidup bangsa dan negara.
Memperkokoh stabilitas nasional, persatuan dan kesatuan.
Mengharumkan nama baik bangsa dan negara dimata internasional.
Menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
C. Pengertian potensi
Kamu dapat menjadi sukses ketika mampu mengubah potensi dalam dirimu menjadi kompetensi yang diharapkan. Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan, kekuatan baik yang belum terwujud maupun yang sudah terwujud yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya. Terlihat atau dipergunakan scara maksimal.
Pengertian tersebut dapat dipahami bahwa potensi merupakan suatu kekuatan (daya) yang dimiliki oleh manusia. Tetapi belum dipergunakan dengan optimal sehingga kewajibanya adalah bagaimana mendayagunakan potensi yang ada dalam dirimu menjadi kompetensi untuk meraih prestasi seperti yang kamu inginkan.
Menyadari ketergantungan pengembangan potensi inilah, manusia dituntut untuk kreatif dan berprestasi menciptakan sarana dan prasarana guna mendukung keoptimalan pengembangan potensi masyarakat dan warga negaranya.
D. Jenis-jenis potensi
Menurut sifatnya, potensi dikelompokkan menjadi potensi jasmaniah dan rohaniah.
Potensi jasmaniah, berupa daya atau kekuatan fisik seseorang yang dapat dikembangkan guna meraih prestasi hidup.
Potensi rohaniah, merupakan potensi manusia yang bersifat kejiwaan, seperti potensi intelektual, estetika, dan etika.
Atas dasar sumbernya, merupakan potensi manusia dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut:
1. Potensi yang bersumber daya cipta, adalah potensi intelektual atau intelektual quotient (IQ). IQ merupakan ukuran kecerdasan seseorang.
2. Potensi yang bersumber dari rasa. Potensi yang bersumber dari rasa ada dua macam yaitu potensi emosional dan potensi spiritual.
- Potensi emosional atau emotional quotient (EQ). EQ merupakan kemampuan yang bersumber pada perasaan manusia.
- Potensi spiritual atau spiritual quotient (SQ). SQ merupakan kemampuan seseorang menghayati nilai-nilai kaidah dan pranata.
Potensi ketahanmalangan atau adversity quotient (AQ). AQ yaitu potensi manusia untuk menghadapi berbagai hambatan dan tantangan hidup. Misalnya: sikap tabah, tangguh, memiliki daya juang, dan kreativitas.
Potensi vokasional. Potensi yang bersumber pada karsa. Potensi yang bersumber pada karsa ada dua macam yaitu potensi ketahan malangan dan potensi dan potensi vokasional.
Potensi vokasional yaitu potensi manusia yang cenderung pada bidang-bidang keterampilan atau kejuruan. Misalnya tekhnik, bidang olah raga, kesenian dan tekhnik.
E. Mengenal Potensi Diri untuk Berprestasi Sesuai Kemampuan
Ada berbagai upaya yang dapat saya lakukan dalam meraih prestasi menjadi penjahit, yaitu sebagai berikut :
Tekun, terbiasa dengan tindakan yang bermanfaat, menghindari perbuatan sia-sia, baik dalam belajar, rajin dalam bekerja, dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu.
Berdisiplin, selalu mengahargai waktu, selalu melakukan latihan menjahit, biasa bekerja secara tuntas dan bertanggung jawab, biasa memenuhi tata tertib, dan selalu menghindari sikap malas-malasan latihan menjahit, dan tidak suka menunda tugas atau pekerjaan.
Bekerja keras, berdisiplin dan bertanggung jawab bekerja secara terencana dan tuntas, selalu belajar dan menngait pengetahuan untuk masa depan, selalu menghindari sikap mengabaikan peraturan.
Rajin, selalu bertindak secara terus-menerus atas dorongan diri sendiri, berusaha untuk mencapai tujuan, dan selalu menghindari sikap malas belajar menjahit.
Percaya diri, berperilaku atas dasar keselarasan dengan keseimbangan antar kemampuan menjahit dan dengan latihan menjahit yang akan menumbuhkan keyakinan pada diri sendiri, tidak mudah terpengaruh oleh ucapan ataupun perbuatan orang lain. Tidak rendah diri dan tidak tergantung pada orang lain.
Tanggung jawab dan ulet, selalu bersikap dan bertindak lurus, selalu menghindari sikap dan tindakan plin-plan, selalu berupaya mencari alternatif yang terbaik dalam belajar atau bekerja. Menyelesaikan tugas, mengembang kan potensi menjahit maupun aktivitas lain, selalu menghindari sikap dan tindakan menggampangkan segala urusan.
Mandiri, selalu bersikap dan berperilaku yang lebih mengandalkan inisiatif, kemampuan dan tanggung jawab pada diri sendiri secara konsekuen dan menghindari dari sikap ketergantungan pada orang lain.
Kreatif, selalu mengisi waktu luang dengan kegiatan menjahit, dapat menciptakan kreasi baru dan menularkannya kepada orang lain, dan tidak membiasakan diri untuk ber[perilaku konsumtif dalam segala hal.
F. Cara Menggali Potensi Diri
Bagaiamana cara kamu mengenali potensi diri? Saya mengenali potensi diri dengan cara mempraktekkan apa yang saya pelajari. Mengetahui potensi diri atau bakat tidak semudah saya mengenali nama teman-teman sepermainan saya. Akan tetapi, diperlukan adanya usaha dalam menemukan atau menggali potensi diri.
Saya dapat mengelompokkan berbagai cara dalam mengenali potensi diri saya, baik secara intern maupun ekstern.
Faktor intern atau faktor yang berasal dari diri kita sendiri.
Cara mengenali potensi diri dilihat dari faktor intern dapat dicapai dengan hal-hal sebagai berikut :
Memiliki informasi yang lengkap tentang diri kita sendiri.
Memahami kemampuan atau kelebihan-kelebihan yang kita miliki,
Selanjutnya setelah mengetahui utuh siapa diri kita dan mempercayai apa yang diberikan Tuhan berupa bakat pada diri kita, kewajiban kita adalah mengasah potensi yang kita miliki. Potensi diri tersebut dapat menjadi kompetensi yang dapat kita banggakan.
Faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri kita sendiri
Cara mengenali potensi diri dilihat dari faktor ekstern dapat dicapai dengan hal-hal sebagai berikut :
Kita perlu menguji coba kemampuan diri kita dengan mengikuti perlombaan-perlombaan yang ada di sekitar kita,
Menguji atau mengukur kemampuan dan bakat kita kepada para ahli yang berkompeten dalam bidangnya.
G. Bersikap Positif terhadap Setiap Peluang untuk Berprestasi
Memiliki motivasi dalam mencapai tujuan hidup
Hal-hal yang dapat mempengaruhi motif disebut motivasi. Jadi, motivasi merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorong perilaku kearah tujuan. Dengan demikian, motivasi mempunyai 3 aspek yaitu sebagai berikut :
Keadaan terdorong dalam diri seseorang, yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan-kebutuhan, keadaan lingkungan dan keadaan mental.
Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan.
Tujuan yang ingin didapat (dituju) oleh pelaku
Orang yang memiliki motivasi diri yang baik adalah orang yang memiliki cita-cita dinamis, serta tekun mencurahkan diri dan kemampuannya untuk menjadi cita-cita tersebut.
Memiliki kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik. Orisinil, berbeda sama sekali baru, efisien, tepat sasaran dan tepat guna.
Memiliki optimisme yang realistis
Optimisme yang baik adalah optimisme yang relaistis, yaitu optimisme yang masih dalam jangkauan dan dimungkinkan untuk dapat dicapai.
Memiliki kualitas mental dan etos kerja
Seseorang yang memiliki kualitas mental dan etos kerja yang baik, tidak akan tergantung dan terpengaruh orang lain sehingga prestasinya akan membawa kedaiaman dalam hidupnya.
Memiliki rasa percaya diri
Untuk membangun rasa percaya diri, kita harus menghilangkan rasa cemas, takut, dan sikap ragu-ragu pada diri kita.
H. Menunjukkan kesiapan untuk berkompetisi secara sehat
Beberapa sikap yang menunjukkan kesiapan untuk berkompetisi dengan orang lain secara sehat, yaitu sebagai berikut :
Fisik dan mental yang sehat dan kuat
Orang yang secara fisik sehat dan kuat adalah seseorang yang selalu menghargai kesehatan.
Memiliki cita-cita yang dinamis
Artinya adalah seseorang yang berpikir jauh ke depan. Cita-cita dan tujuan yang dinamis merupakan dua hal yang berbeda. Memiliki kecerdasan
Percaya diri dan berdikari
Percaya diri merupakan sikap yang penuh keyakinan pada dirinya, mantap dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, tidak mudah terpengaruh ucapan, tindakan atau perbuatan orang lain.
Bertanggung jawab dan berani mengambil resiko
Bertanggung jawab dalam arti mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan tepat pada waktunya, menghindarkan diri dari sikap ingkar janji dan dapat melaksanakan tugas sampai selesai.
Ulet dan tekun
Ulet dalam arti tidak mudah menyerah (putus asa) walaupun dalam keadaan yang paling sulit.
I. Cara-cara untuk Mencapai Keberhasilan
Menurut Paul J. Meyer dari California, ada enam cara untuk mencapai keberhasilan :
Menentukan tujuan yang ingin dicapai dengan jelas.
Menyusun rencana untuk mencapai tujuan dan menentukan tenggang waktu yang diperlukan untuk mencapainya.
Motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan.
Mengembangkan keyakinan pada diri atas apa yang diperbuat.
Mengembangkan kemampuan untuk selalu setia pada rencana meskipun terdapat tantangan atau hambatan.
Berpegang teguh pada prinsip “tidak pernah ada kesempatan yang datang dengan sendirinya kepada orang yang diam menanti di tempat”.
Jangan cepat puas atas hasil yang kalian peroleh sekarang karena masih banyak yang belum terungkap sesuai dengan potensimu. Tunjukkan prestasi yang menggambarkan kemampuan potensimu yang sebenarnya.
A. Pengertian Prestasi Diri
Prestasi diri adalah hasil usaha yang dicapai dari segala usaha yang telah dikerjakan dan merupakan puncak dari pengembangan potensi diri baik karena hasil belajar, bekerja/berlatih keterampilan dalam bidang tertentu. Berprestasi dapat dilakukan di berbagai aspek kehidupan, antara lain
Aspek politik
Misalnya seseorang mampu mengelola sebuah partai kecil menjadi partai besar pemenang pemilu.
Aspek ekonomi
Misalnya seseorang mampu menjalankan usahanya. Keberhasilan itu dapat diperoleh berkat pengerahan daya dan kekuatan dalam usahanya.
Aspek sosial budaya
Misalnya sebuah grup musik menjadi sangat terkenal tidak hanya di tingkat nasional, namun sampai tingkat internasional berkat ketekunannya.
Aspek pendidikan
Misalnya seorang siswa lulus dengan nilai yang memuaskan berkat ketekunan dan belajar yang keras.
B. Pentingnya Prestasi Diri Bagi Keunggulan Bangsa
Kita harus mampu mempertahankan hidup dalam kehidupan. Kita harus menjadikan hidup lebih bermakna. Untuk itu, setiap manusia pasti memiliki berbagai macam kebutuhan. Menurut Maslow, seorang ahli ilmu jiwa, manusia memiliki 5 kebutuhan diantaranya :
Kebutuhan dasar atau kebutuhan fisik yang menyangkut pemenuhan keperluan jasmani, seperti makan, minum, pakaian, perumahan, dan sebagainya.
Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan akan cinta kasih dan perhatian.
Kebutuhan akan harga diri.
Kebutuhan akan aktualisasi diri.
Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, manusia harus mengusahakan dengan daya kekuatan yang dinilikinya. Setiap manusia harus berprestasi agar tercapai hal berikut:
Dapat memenuhi kebutuhanya sehingga dapat mampu mempertahankan hidup dan kehidupanya.
Sebagai bentuk aktualisasi diri, setiap manusia perlu pengakuan atas keberadaanya (eksistensinya). Pengakuan tersebut diberikan oleh masyarakat, lembaga ataupun negara. Semakin tinggi prestasi seseorang, pengakuan masyarakat semakin tinggi pula.
Memberi makna atau manfaat pada orang lain, bangsa dan negara. Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupanya, selalu bersama orang lain dan saling membutuhkan.
Memberi kepuasan batin kepada diri sendiri dan motivasi untuk lebih berprestasi. Manusia melakukan sesuatu untuk mengharapkan sesuatu hasil yang memuaskan.
Prestasi diri memiliki peran yang sangat penting bagi keunggulan bangsa. Peran prestasi diri sebagai berikut:
Meningkatkan taraf hidup bangsa dan negara.
Memperkokoh stabilitas nasional, persatuan dan kesatuan.
Mengharumkan nama baik bangsa dan negara dimata internasional.
Menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
C. Pengertian potensi
Kamu dapat menjadi sukses ketika mampu mengubah potensi dalam dirimu menjadi kompetensi yang diharapkan. Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan, kekuatan baik yang belum terwujud maupun yang sudah terwujud yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya. Terlihat atau dipergunakan scara maksimal.
Pengertian tersebut dapat dipahami bahwa potensi merupakan suatu kekuatan (daya) yang dimiliki oleh manusia. Tetapi belum dipergunakan dengan optimal sehingga kewajibanya adalah bagaimana mendayagunakan potensi yang ada dalam dirimu menjadi kompetensi untuk meraih prestasi seperti yang kamu inginkan.
Menyadari ketergantungan pengembangan potensi inilah, manusia dituntut untuk kreatif dan berprestasi menciptakan sarana dan prasarana guna mendukung keoptimalan pengembangan potensi masyarakat dan warga negaranya.
D. Jenis-jenis potensi
Menurut sifatnya, potensi dikelompokkan menjadi potensi jasmaniah dan rohaniah.
Potensi jasmaniah, berupa daya atau kekuatan fisik seseorang yang dapat dikembangkan guna meraih prestasi hidup.
Potensi rohaniah, merupakan potensi manusia yang bersifat kejiwaan, seperti potensi intelektual, estetika, dan etika.
Atas dasar sumbernya, merupakan potensi manusia dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut:
1. Potensi yang bersumber daya cipta, adalah potensi intelektual atau intelektual quotient (IQ). IQ merupakan ukuran kecerdasan seseorang.
2. Potensi yang bersumber dari rasa. Potensi yang bersumber dari rasa ada dua macam yaitu potensi emosional dan potensi spiritual.
- Potensi emosional atau emotional quotient (EQ). EQ merupakan kemampuan yang bersumber pada perasaan manusia.
- Potensi spiritual atau spiritual quotient (SQ). SQ merupakan kemampuan seseorang menghayati nilai-nilai kaidah dan pranata.
Potensi ketahanmalangan atau adversity quotient (AQ). AQ yaitu potensi manusia untuk menghadapi berbagai hambatan dan tantangan hidup. Misalnya: sikap tabah, tangguh, memiliki daya juang, dan kreativitas.
Potensi vokasional. Potensi yang bersumber pada karsa. Potensi yang bersumber pada karsa ada dua macam yaitu potensi ketahan malangan dan potensi dan potensi vokasional.
Potensi vokasional yaitu potensi manusia yang cenderung pada bidang-bidang keterampilan atau kejuruan. Misalnya tekhnik, bidang olah raga, kesenian dan tekhnik.
E. Mengenal Potensi Diri untuk Berprestasi Sesuai Kemampuan
Ada berbagai upaya yang dapat saya lakukan dalam meraih prestasi menjadi penjahit, yaitu sebagai berikut :
Tekun, terbiasa dengan tindakan yang bermanfaat, menghindari perbuatan sia-sia, baik dalam belajar, rajin dalam bekerja, dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu.
Berdisiplin, selalu mengahargai waktu, selalu melakukan latihan menjahit, biasa bekerja secara tuntas dan bertanggung jawab, biasa memenuhi tata tertib, dan selalu menghindari sikap malas-malasan latihan menjahit, dan tidak suka menunda tugas atau pekerjaan.
Bekerja keras, berdisiplin dan bertanggung jawab bekerja secara terencana dan tuntas, selalu belajar dan menngait pengetahuan untuk masa depan, selalu menghindari sikap mengabaikan peraturan.
Rajin, selalu bertindak secara terus-menerus atas dorongan diri sendiri, berusaha untuk mencapai tujuan, dan selalu menghindari sikap malas belajar menjahit.
Percaya diri, berperilaku atas dasar keselarasan dengan keseimbangan antar kemampuan menjahit dan dengan latihan menjahit yang akan menumbuhkan keyakinan pada diri sendiri, tidak mudah terpengaruh oleh ucapan ataupun perbuatan orang lain. Tidak rendah diri dan tidak tergantung pada orang lain.
Tanggung jawab dan ulet, selalu bersikap dan bertindak lurus, selalu menghindari sikap dan tindakan plin-plan, selalu berupaya mencari alternatif yang terbaik dalam belajar atau bekerja. Menyelesaikan tugas, mengembang kan potensi menjahit maupun aktivitas lain, selalu menghindari sikap dan tindakan menggampangkan segala urusan.
Mandiri, selalu bersikap dan berperilaku yang lebih mengandalkan inisiatif, kemampuan dan tanggung jawab pada diri sendiri secara konsekuen dan menghindari dari sikap ketergantungan pada orang lain.
Kreatif, selalu mengisi waktu luang dengan kegiatan menjahit, dapat menciptakan kreasi baru dan menularkannya kepada orang lain, dan tidak membiasakan diri untuk ber[perilaku konsumtif dalam segala hal.
F. Cara Menggali Potensi Diri
Bagaiamana cara kamu mengenali potensi diri? Saya mengenali potensi diri dengan cara mempraktekkan apa yang saya pelajari. Mengetahui potensi diri atau bakat tidak semudah saya mengenali nama teman-teman sepermainan saya. Akan tetapi, diperlukan adanya usaha dalam menemukan atau menggali potensi diri.
Saya dapat mengelompokkan berbagai cara dalam mengenali potensi diri saya, baik secara intern maupun ekstern.
Faktor intern atau faktor yang berasal dari diri kita sendiri.
Cara mengenali potensi diri dilihat dari faktor intern dapat dicapai dengan hal-hal sebagai berikut :
Memiliki informasi yang lengkap tentang diri kita sendiri.
Memahami kemampuan atau kelebihan-kelebihan yang kita miliki,
Selanjutnya setelah mengetahui utuh siapa diri kita dan mempercayai apa yang diberikan Tuhan berupa bakat pada diri kita, kewajiban kita adalah mengasah potensi yang kita miliki. Potensi diri tersebut dapat menjadi kompetensi yang dapat kita banggakan.
Faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri kita sendiri
Cara mengenali potensi diri dilihat dari faktor ekstern dapat dicapai dengan hal-hal sebagai berikut :
Kita perlu menguji coba kemampuan diri kita dengan mengikuti perlombaan-perlombaan yang ada di sekitar kita,
Menguji atau mengukur kemampuan dan bakat kita kepada para ahli yang berkompeten dalam bidangnya.
G. Bersikap Positif terhadap Setiap Peluang untuk Berprestasi
Memiliki motivasi dalam mencapai tujuan hidup
Hal-hal yang dapat mempengaruhi motif disebut motivasi. Jadi, motivasi merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorong perilaku kearah tujuan. Dengan demikian, motivasi mempunyai 3 aspek yaitu sebagai berikut :
Keadaan terdorong dalam diri seseorang, yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan-kebutuhan, keadaan lingkungan dan keadaan mental.
Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan.
Tujuan yang ingin didapat (dituju) oleh pelaku
Orang yang memiliki motivasi diri yang baik adalah orang yang memiliki cita-cita dinamis, serta tekun mencurahkan diri dan kemampuannya untuk menjadi cita-cita tersebut.
Memiliki kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik. Orisinil, berbeda sama sekali baru, efisien, tepat sasaran dan tepat guna.
Memiliki optimisme yang realistis
Optimisme yang baik adalah optimisme yang relaistis, yaitu optimisme yang masih dalam jangkauan dan dimungkinkan untuk dapat dicapai.
Memiliki kualitas mental dan etos kerja
Seseorang yang memiliki kualitas mental dan etos kerja yang baik, tidak akan tergantung dan terpengaruh orang lain sehingga prestasinya akan membawa kedaiaman dalam hidupnya.
Memiliki rasa percaya diri
Untuk membangun rasa percaya diri, kita harus menghilangkan rasa cemas, takut, dan sikap ragu-ragu pada diri kita.
H. Menunjukkan kesiapan untuk berkompetisi secara sehat
Beberapa sikap yang menunjukkan kesiapan untuk berkompetisi dengan orang lain secara sehat, yaitu sebagai berikut :
Fisik dan mental yang sehat dan kuat
Orang yang secara fisik sehat dan kuat adalah seseorang yang selalu menghargai kesehatan.
Memiliki cita-cita yang dinamis
Artinya adalah seseorang yang berpikir jauh ke depan. Cita-cita dan tujuan yang dinamis merupakan dua hal yang berbeda. Memiliki kecerdasan
Percaya diri dan berdikari
Percaya diri merupakan sikap yang penuh keyakinan pada dirinya, mantap dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, tidak mudah terpengaruh ucapan, tindakan atau perbuatan orang lain.
Bertanggung jawab dan berani mengambil resiko
Bertanggung jawab dalam arti mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan tepat pada waktunya, menghindarkan diri dari sikap ingkar janji dan dapat melaksanakan tugas sampai selesai.
Ulet dan tekun
Ulet dalam arti tidak mudah menyerah (putus asa) walaupun dalam keadaan yang paling sulit.
I. Cara-cara untuk Mencapai Keberhasilan
Menurut Paul J. Meyer dari California, ada enam cara untuk mencapai keberhasilan :
Menentukan tujuan yang ingin dicapai dengan jelas.
Menyusun rencana untuk mencapai tujuan dan menentukan tenggang waktu yang diperlukan untuk mencapainya.
Motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan.
Mengembangkan keyakinan pada diri atas apa yang diperbuat.
Mengembangkan kemampuan untuk selalu setia pada rencana meskipun terdapat tantangan atau hambatan.
Berpegang teguh pada prinsip “tidak pernah ada kesempatan yang datang dengan sendirinya kepada orang yang diam menanti di tempat”.
Jangan cepat puas atas hasil yang kalian peroleh sekarang karena masih banyak yang belum terungkap sesuai dengan potensimu. Tunjukkan prestasi yang menggambarkan kemampuan potensimu yang sebenarnya.
Salah satu aturan main dalam permainan hidup (the game of life) adalah di
berlakukannya hukum kompetensi/persaingan. Kenyataannya menunjukkan bahwa semua
orang memiliki keinginginan umum yang sama : ingin kaya, ingin dihormati atau
ingin berprestasi di bidang tertentu. Akan tetapi tidak semuanya dapat mencapai
apa yang diinginkannya. Mengapa demikian?
Hal ini karena masing-masing
individu memiliki potensi diri yang berbeda dengan yang lainnya. Manusia adalah
ciptaan yang paling sempurna, kesempurnaan tersebut dapat dilihat dari
kelengkapan sisi-sisi manusia itu sendiri, yaitu ada kebaikan dan ada pula
keburukan. Ada kekuatan tetapi juga ada kelemahan.
Manusia sebagai makhluk berpotensi
yang selalu bertumbuh menuju aktualisasi dirinya, harus mampu mengenali kedua
sisi tersebut dengan baik. Namun tidak semua manusia berkehendak dan mau
bekerja keras untuk mendayagunakan potensinya. Kekuatan yang berupa
potensi-potensi diri diri yang istimewa menjadi sulit berkembang, karena
kelemahan-kelemahanyang tidak bisa di kendalikan atau dikelola dengan baik.
Pengertian potensi diri adalah
kemampuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang mempunyai kemungkinan
untuk dikembangkan dalam berprestasi (kemampuan yang terpendam pada diri setiap
orang). Potensi diri ada yang positif ada juga yang negatif.
Potensi diri yang positif seperti :
1. Memiliki idealisme
2. Dinamis dan kreatif
Sifat dinamis dan kreatif
dalam arti selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman tanpa berheni untuk
berkreasi dalam mencapai tujuan tanpa mengabaikan norma-norma yang ada dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Keberanian mengambil resiko
Setiap tindakan yang dilakukan
bukan tanpa resiko, karena jika ada sebab pasti akan ada akibat. Untuk itu,
sebelum bertindak harus selalu mempertimbangakan masak-masak resiko yang akan
timbul dan bersaha menghadapi serta mengatasinya dengan baik.
4. Optimis dan kegairahan semangat
Manusia yang hidup di era
globalisasi sekarang ini tidak boleh pesimis, maka sebagai bagian dari dunia
seseorang harus optimis dan memiliki kegairahan semangat supaya tidak putus asa
dan lemah sebelum bertanding. Tetapi perlu diingat bahwa Tuhan sendiri tidak
akan mengubah kondisi suatu bangsa jika bangsa tersebut tidak mau berubah.
5. Kemandirian dan disiplin murni
6. Fisik yang kuat dan sehat
7. Sikap ksatria
Sikap ksatria yaitu sikap yang
sportif, adalah berani mengakui kesalahan dan kekalahan jika mengalaminya,
serta bersedia meminta maaf untuk tidak mengulangi lagi perbuatan yang
salah/buruk.
8. Terampil dalam menerapkan IPTEK
Hal ini bertujuan agar menjadi
generasi muda yang tidak gagap teknologi, dan mampu bersaing dengan bangsa lain
di dunia.
9. Kompetitif
Kompetitif adalah orang lain
dijadikan sebagai mitra dalam mencapai suatu prestasi.
Jika harus bersaing seharusnya dimulai dengan langkah sebagai berikut :
a. Berani memulai
b. Fokus pada keunggulan
c. Transformasi energi konkurensi
Maksudnya seseorang jika hendak bersaing harus
mempersiapkan ketiga hal diatas yaitu berani memulai tidak menunda, kemudian
memfokuskan pada keunggulan yang dimiliki serta yang tidak kalah pentingnya
adalah mengubah energi persaingan yang bersifat negatif menjadi sesuatu yang
positif, supaya terjadi persaingan yang sehat dan mencapai hasil yang optimal.
10.
Daya pikir yang kuat
Seseorang yang memiliki daya
pikir yang kuat dan di dukung motivasi yang kuat pula dalam dirinya, maka dia
akan mampu berprestasi dengan baik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Descartes
“Aku berfikir maka aku ada”.
11.
Memiliki bakat
Seseorang yang memiliki bakat
yaitu potensi yang dimilikinya sungguh beruntung karena akan mudah dalam mewujudkan
prestasi dirinya.
Dalam upaya
mengembangkanpotensi diri ada 4 tahapan yang perlu diperhatikan, antara lain :
a. Mengenali diri sendiri
b. Memposisikan diri
c. Mendobrak diri
d. Aktualisasi diri
Selain potensi diri yang positif setiap
manusia juga memiliki potensi diri yang negatif, seperti :
1. Mudah diadu domba
2. Kurang berhati-hati
3. Emosional
4. Kurang percaya diri
5. Kurang mempunyai motivasi
Orang yang punya potensi disebut juga dengan manusia unggul
terlebih dia dapat mewujudkan potensinya dengan baik, akan tetapi jangan sampai
menjadi sombong. Ciri-ciri manusia unggul adalah :
1. Memiliki keimanan yang utuh.
2. Melaksanakan amal ibadah.
3. Memiliki akhlak mulia, yang terdiri
dari amanah, ikhlas, tekun, berdisiplin, bersyukur, sabar, dan adil.
Ketiga hal ini akan semakin lengkap jika didukung oleh
hal-hal positif yang dimiliki oleh seseorang. Prestasi diri seseorang akan
semakin bermakna jika dilandasi oleh keimanan yag kuat terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Mereka berprestasi bukan semata kepentingan pribadi tapi demi kepentingan
yang lebih luas lagi. Untuk kepentingan nusa, bangsa, dan negara.
No comments:
Post a Comment