Bentuk-bentuk struktur sosial |pembelajaran sosiologi
Berikut ini akan ditampilkan beberapa bentuk struktur sosial dengan
tujuan agar pembaca dapat menyimak mengenai bentuk-bentuk dan
perkembangan struktur sosial baik masa lalu, masa kini maupun masa
datang.
Bentuk-bentuk Struktur Sosial
Bentuk-bentuk Struktur Sosial
Bentuk-bentuk struktur sosial ada
2 yaitu
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah
struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
Adapun kriteria yang dipakai seperti tingkat pendidikan, kekayaan atau
kekuasaan. Munculnya stratifikasi sosial menurut Cuber disebabkan karena adanya
perbedaan hak-hak individu, sedangkan Max Weber menyebutkan bahwa penyebab
terjadinya stratifikasi sosial adalah kekuasaan, hak istimewa dan prestis.
Stratifikasi sosial ada 2 macam
yaitu :
a. stratifikasi sosial tertutup
adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan adanya perpindahan posisi
atau terjadinya mobilitas sosial, contoh stratifikasi sosial dalam kasta, tidak
mungkin Brahmana pindah menjadi Sudra dan sebaliknya
b. stratifikasi sosial terbuka
adalah stratifikasi yang memungkinkan adanya mobilitas sosial baik vertikal
naik maupun turun, misalnya seorang buruh berubah menjadi pengusaha atau
sebaliknya pengusaha sukses yang bangkrut kemudian berubah menjadi buruh
c. stratifikasi sosial campuran
adalah stratifikasi sosial yang terjadi akibat bertemunya stratifikasi sosial
terbuka dengan stratifikasi sosial tertutup
2.Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial adalah
klasifikasi atau penggolongan masyarakat berdasarkan perbedaan-perbedaan
tertentu yang biasanya sejajar atau sama. Adapun jenis diferensiasi sosial
menurut kategorinya dibedakan menjadi:
a. diferensiasi ras
b. diferensiasi suku bangsa
c. diferensiasi klen
d. diferensiasi agama
e. diferensiasi profesi/pekerjaan
f. diferensiasi jenis kelamin
Bentuk struktur sosial dalam masyarakat dapat
dilihat dari beberapa sudut, di antaranya sebagai berikut.
1. Dilihat dari Sifatnya
Bentuk struktur sosial suatu
masyarakat dapat dibedakan menjadi struktur sosial yang kaku, struktur sosial
yang luwes, struktur sosial formal, dan struktur sosial informal.
a. Struktur Sosial Kaku
Struktur sosial kaku merupakan
bentuk struktur sosial yang tidak dapat dirubah atau sekurang-kurangnya
masyarakat menghadapi kesulitan besar untuk melakukan perpindahan status atau
kedudukannya.struktur sosial seperti ini biasanya terdapat pada masyarakat yang
menganut sitem kasta.
b. Struktur Sosial Luwes
Bentuk struktur sosial ini
merupakan kebalikan dari struktur sosial kaku. Pada struktur sosial ini
masyarakat bebas bergerak melakukan perubahan.
c. Struktur sosial Formal
Merupakan suatu bentuk struktur
sosial yang diakui oleh pihak yang berwenang.
d. Struktur Sosial Informal
Merupakan kebalikan dari struktur
sosial formal, yaitu struktur sosial yang nyata ada berfungsi tetapi tidak
memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh pihak berwenang.
2. Dilihat dari Identitas Keanggotaan
Masyarakatnya
Bentuk struktur sosial ini dapat
dibedakan menjadi struktur sosial yang homogen dan struktur sosial yang heterogen.
a. Struktur Sosial Homogen
Pada struktur sosial yang homogen
memiliki latar belakang kesamaan identitas dari setiap anggota masyarakatnya,
seperti kesamaan ras, suku bangsa, ataupun agama.
b. Struktur Sosial yang Heterogen
Struktur sosial ini ditandai oleh
keanekaragaman identitas anggota masyarakatnya. Struktur sosial yang heterogen
memiliki latar belakang ras, suku, ataupun agama yang berbeda dari para anggota
masyarakatnya.
3. Dilihat dari Ketidaksamaan Sosial
Bentuk struktur sosial
berdasarkan ketidaksamaan sosial adalah pengelompokkan manusia secara
horizontal dan vertikal. Pengelompokkan ini bisa berdasarkan ciri fisik yang
meliputi jenis kelamin, bentuk dan tinggi tubuh, warna kulit, rambut, dan
sebagainya. Juga berdasarkan ciri non fisik atau ciri sosial budaya, meliputi
kecerdasan, keterampilan, motivasi, minat dan bakat.
a. Faktor-Faktor Pembentuk Ketidaksamaan Sosial
1) Keadaan Geografis
Letak geografis suatu wilayah
akan mempengaruhi iklim dan cuaca wilayah tersebut sehingga menghasilkan
perbedaan mata pencaharian, corak, dan tradisi suatu masyarakat.
2) Etnis
3) Kemampuan atau Potensi Diri
Adanya perbedaan potensi diri
dapat menghasilkan perbedaan atas dasar profesi, kekayaan, hobi, dan
sebagainya.
4) Latar Belakang Sosial
Perbedaan latar belakang sosial
dapat menghasilkan perbedaan tingkat pendidikan, peranan, prestise, dan
kekuasaan.
b. Bentuk-Bentuk Ketidaksamaan
Sosial
Dalam sosiologi ketidaksamaan
sosial dibedakan secara horizontal dan secara vertikal. Ketidaksamaan sosial
secara horizontal disebut dengan istilah diferensiasi sosial, sedangkan
ketidaksamaan sosial secara vertikal disebut stratifkasi sosial.
1) Secara Horizontal
Struktur sosial dilihat secara
horizontal merupakan struktur masyarakat dengan berbagai kesatuan-kesatuan
sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, dan adat istiadat
yang dikenal dengan istilah difensiasi sosial. misalnya dalam masyarakat
Indonesia terdapat suku bangsa Minangkabau, suku bangsa Jawa, Sunda, Dayak, dan
lain-lain.
2) Secara Vertikal
Yaitu struktur sosial yang
ditandai oleh kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan
pelapisan sosial, baik lapisan atas mauoun lapisan bawah yang dikenal dengan
istilah stratifikasi sosial.
c. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Ketidaksamaan Sosial
berikut ini akan dibahas mengenai
bentuk struktur sosial dimensi horizontal (deferensiasi sosial) dan dimensi
vertikal (stratifikasi sosial).
1) Diferensiasi Sosial
a) Pengertian Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosila adalah
perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya
suatu tingkatan (hierarki).
b) Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial
Dalam masyarakat dikenal beberapa
bentuk deferensiasi sosial, antara lain berdasarkan perbedaan ras, suku bangsa
(etnis), agama dan gender.
Diferensiasi Sosial Berdasarkan Ras
Pengelompokkan manusia
berdasarkan ras merupakan pengelompokkan yang bersifat jasmaniah, berdasarkan
pada ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, rambut, serta bentuk-bentuk bagian
wajah. Koentjaraningrat mendefinisikan ras sebagai suatu golongan manusia yang menunjukkan
berbagai ciri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar. Dengan adanya
pengelompokkan berdasarkan ras, maka memunculkan politik diskriminasi ras yang
dampaknya sampai sekarang. Dasar-dasar diskriminasi itu adalah bahwa ras kulit
putih mempnyai keunggulan jasmani serta rohani dibandingkan ras-ras lain.
Mengenai klasifikasi
ras terdapat banyak sistem penggolongan yang berasal dari berbagi ahli. Di
bawah ini dikemukakan salah satu klasifikasi ras dari A.L Kroeber (19488), yang
menggambarkan secara jelas garis besar penggolongan ras-ras terpenting di dunia
serta hubungan antara satu dengan yang lain, yaitu sebagai berikut.
Australoid Penduduk asli
Australia
Mongoloid
a. Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah,
dan Asia Timur)
b. Malayan Mongoloid (Asia
Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipinadan penduduk asli Taiwan)
c. American Mongoloid (penduduk
asli Benua Amerika Utara dan Selatan dari orang-orang Eskimo di Amerika Utara
sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan)
Caucasoid
a. Nordid (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
b. Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
c. Mediterranean penduduk sekitar
laut Tengah, Amerika Utara, Armenia, Arab, dan Iran)
d. Indic (Pakistan, India,
Bangladesh, Sri Lanka)
Negroid
a. African Negroid (Benua Afrika)
b. Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu,
Filipina)
c. Melanesian (Irian, Melanesia)
Ras-Ras Khusus
Tidak dapat diklasifikasikan ke
dalam empat ras di atas.
a. Bushman (di daerah Gurun Kalahari; Afrika
Selatan)
b. Veddoid (di pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi
Selatan)
c. Polynesian (di kepulauan Mikronesia dan
Polinesia)
d. Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokkaido Jepang
Utara)
Diferensiasi Sosial Berdasarkan
Etnis
Diferensiasi sosial berdasarkan
etnis atau suku bangsa menunjukkan bahwa masyarakat terdiri atas berbagai suku
bangsa dengan bahasa dan kebudayaan masing-masing.
· Diferensiasi Sosial Berdasarkan Agama
Diferensiasi sosial berdasarkan
agama terwujud dalam kenyataan sosial bahwa masyarakat terdiri atas orang-orang
yang menganut suatu agama tertentu termasuk dalam suatu komunitas atau golongan
yang disebut umat.
Menurut Emile Durkheim (1976),
agama adalah salah satu sistem kepercayaan beserta praktiknya, berkenaan dengan
hal-hal yang sakral yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral.
Agama berisi tentang:
a. sesuatu yang dianggap sakral, melebihi
kehidupan duniawi dan menimbulkan rasa
kekaguman dan penghormatan;
b. sekumpulan kepercayaan tentang hal yang
dianggap sakral;
c. penegasan kepercayaan dengan melaksanakan
ritual, yaitu aktivitas keagamaan; dan
d. sekumpulan kepercayaan yang ikut dalam ritual
yang sama.
Dari contoh yang terdapat dalam
sejarah bisa diambil kesimpulan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh pada
kehidupan masyarakat, dan sebaliknya, keadaan masyarakat mempengaruhi pula
kepercayaan.
Sebagai salah satu dasar ikatan,
agama berbeda dengan dasar ikatan lain, seperti keturunan, ras, suku, bangsa,
ataupun pekerjaan. Dapat dikatakan agama merupakan bagian yang sangat mendalam
dari kepribadian atau privacy seseorang, karena agama selalu bersangkutan
dengan kepekaan emosional.
Diferensiasi Sosial Berdasakan Gender
Pada umumnya orang beranggapan
istilah gender sama dengan jenis kelamin, tetapi sesungguhnya tidaklah
demikian. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan akan mencakup tentang
perbedaan secara seks dan perbedaan gender.
Perbedaan gender adalah cara
berperilaku bagi pria dan wanita yang sudah ditentukan oleh kebudayaan atau
kodratnya yang kemudian menjadi bagian dari kepribadiannya.
Bentuk struktur sosial dalam
masyarakat dapat dilihat dari beberapa sudut, diantaranya sebagai berikut :
1. Dilihat dari Sifatnya
a. Sturktur Sosial Kaku
Struktur sosial kaku merupakan
bentuk struktur sosial yang tidak dapat dirubah atau sekurang-kurangnya
masyarakat menghadapi kesulitan besar dalam perpindahan status atau
kedudukannya.
b. Struktur Sosial Luwes
Setiap anggota masyarakat bebas
bergerak melakukan perubahan. Struktur Sosial Luwes, pada struktur sosial
luwes setiap anggota masyarakatnya bebas bergerak melakukan perubahan. Biasanya
terdapat pada masyarakat yang mmeiliki stratifikasi sosial terbuka..
c. Struktur Sosial Formal
Suatu bentuk struktur sosial yang
diakui oleh pihak yang berwenang. Struktur Sosial Formal, yaitu struktur
sosial yang diakui oleh pihak yang berwenang. Contoh, Lembaga pemerintah
tingkat kebupaten yang terdiri dari seorang bupati, wakil bupati, sekwilda, dll
d. Struktur Sosial Informal
Struktur Sosial Informal, yaitu struktur
sosial yang nyata ada dan berfungsi tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan
tidak diakui oleh pihak yang berwenang.
2. Dilihat dari Identitas Keanggotaan
Masyarakatnya
a. Struktur Sosial Homogen
Pada sturktur sosial yang homogen
memiliki latar belakang kesamaan identitas dari setiap anggota masyarakatnya
seperti kesamaan ras, suku bangsa, ataupun agama.Contoh Suku Badui dalam.
b. Struktur Sosial Heterogen
Struktur Sosial yang Heterogen , Struktur Sosial ini ditandai oleh
keragaman identitas anggota kelompoknya. artinya Struktur
Sosial ini ditandai oleh keragaman identitas dari anggota masyarakatnya. Contoh
masyarakat Indonesia yang memiliki aneka ragam suku, ras, budaya, agama.
3. Dilihat dari Ketidaksamaan Sosial
Bentuk struktur sosial
berdasarkan ketidaksamaan sosial. Yaitu pengelompokkan manusia secara
horizontal dan vertikal. Pengelompokan ini berdasarkan ciri fisik, meliputi
jenis kelamin, bentuk dan tinggi tubuh, warna kulit, rambut, dan sebagainya.
dan juga dari non fisik seperti, budaya, meliputi kecerdasan, ketrampilan,
motivasi, minat dan bakat,dan lain sebagainya.
a. Faktor-faktor pembentuk Ketidaksamaan
Sosial
1)
Keadaan Geografis
Letak geografis suatu wilayah
akan mempengaruhi iklim dan cuaca wilayah tersebut sehingga menghasilkan
perbedaan mata pencaharian, corak, dan tradisi masyarakat.
2)
Etnis
Banyak etnis yang hidup terpencar
dan terpisahkan oleh pulau-pulau dan lautan. Oleh karena itulah maka timbullah
keanekaragaman.
3)
Kemampuan atau Potensi Diri
Adanya perbedaan potensi diri
dapat menghasilkan perbedaan atas dasar profesi, kekayaan, hobi, dan lain
sebagainya
4)Latar Belakang Sosial
Perbedaan latar belakang sosial
dapat menghasilkan perbedaan tingkat pendidikan, peranan, prestise, dan
kekuasaan.
b. Bentuk-Bentuk Ketidaksamaan Sosial
1)
Secara Horizontal
Struktur sosial dilihat secara
horizontal merupakan struktur masyarakat dengan berbagai kesatuan-kesatuan
sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku, gama, adat istiadat, dan lain
sebagainya.
2)
Secara Vertikal
Struktur sosial dilihat secara
vertikal merupakan struktur sosial yang ditandai oleh kesatuan-kesatuan sosial
berdasarkan perbedaan-perbedaan pelapisan sosial baik lapisan atas maupun
lapisan bawah yang dikenal dengan istilah stratifikasi sosial.
c. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial
Berdasarkan Ketidaksamaan Sosial
1. Diferensiasi Sosial, yaitu perbedaan
individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu
tingkatan (heirarki). Bentuk-bentuk diferensiasi yaitu perbedaan ras, suku
bangsa(etnis), agama dan gender.
2. Stratifikasi Sosial, yaitu pelapisan
sosial dalam masyarakat yang lebih dikenal dengan istilah stratifikasi sosial.
Sumber :
Budiyono Sosiologi 2 : Untuk
SMA/MA Kelas XI / Penyusun Budiyono — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009.
Soerjono Soekanto. 2007.
Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tim Sosiologi, Sosiologi 2( Suatu
Kajian Kehidupan Masyarakat). 2007. Jakarta : Yudhistira
No comments:
Post a Comment