Om telolet om:
Bus pertama yang membuat tren klakson ini mendunia
Ketika 'om telolet om' yang menyenangkan berubah jadi
pengalaman buruk
Di saat sebagian orang tampak menikmati respons-respons para bintang itu,
sebagian merasa terganggu. Mengapa?Komentar 'om telolet om' yang menyerbu akun-akun bintang di Instagram cukup masif.
Untuk membuktikannya, Anda cukup pilih satu akun bintang populer dan lihat kolom komentar di unggahan terbaru mereka. Spamming semacam inilah yang awalnya memulai keramaian, karena setelah sejumlah DJ terkenal meresponsnya, 'om telolet om' menjadi topik populer dunia di Twitter, Selasa (20/12) malam.
Namun spamming ini semakin banyak ditemukan -dan kadang dilakukan tidak pada tempatnya- membuat sejumlah orang geleng-geleng kepala.
Dalam beberapa kasus, komentar ini terselip tidak pada tempatnya, misalnya pada unggahan-unggahan sosial media yang sangat personal, sensitif, dan genting. Ini yang mungkin membuat aktivis vokalis Superman Is Dead, Jerinx, jengkel. Dia mengatakan bahwa spam om telolet om itu 'tidak lucu' dan 'dimanfaatkan oleh DJ/musisi mainstream yang paham pasar Indonesia'.
"Kita ya tetap jadi konsumen," katanya di Twitter.
Jerinx yang dikenal vokal menentang reklamasi Teluk Benoa di Bali juga mengungkapkan kekesalannya ketika unggahan tentang perlawanan reklamasi dibalas dengan komentar telolet.
Dalam beberapa kasus, komentar ini terselip tidak pada tempatnya, misalnya pada unggahan-unggahan sosial media yang sangat personal, sensitif, dan genting.
Ini yang mungkin membuat aktivis vokalis Superman Is Dead, Jerinx, jengkel. Dia mengatakan bahwa spam om telolet om itu 'tidak lucu' dan 'dimanfaatkan oleh DJ/musisi mainstream yang paham pasar Indonesia'.
"Kita ya tetap jadi konsumen," katanya di Twitter.
Jerinx yang dikenal vokal menentang reklamasi Teluk Benoa di Bali juga mengungkapkan kekesalannya ketika unggahan tentang perlawanan reklamasi dibalas dengan komentar telolet.
"Iya, saya iri. Isu-isu yang lebih penting/krusial gak bisa seviral ini. Oh, karena manusia rata-rata memang ignorant/suka main aman ya. Sip," ujarnya kemudian.
Beberapa orang sependapat. "Jangan spam komentar om telolet om. Pergi ke jalan dan minta ke sopir bus. Tidak semua orang menganggapnya menyenangkan," kata pengguna akun @ppiichi.
"Awalnya om telolet om itu lucu. Lama-lama jadi ganggu banyak orang. Orang nanya dijawab kaya gitu, jadi risih juga," kata yang lain. Sejumlah penguna Twitter mulai menyerukan ajakan untuk tidak lagi menulis frasa itu di akun-akun idola mereka.
Tetapi ada juga yang tidak sependapat. "Ya tapi lebih mendingan lelucon ini om, ketimbang lelucon 'agama politik,' bener gak?"
Disukai atau tidak, frasa ini sudah dicuitkan lebih dari 1,3 juta di Twitter dan berada di topik populer selama tiga hari. Dan komentar-komentar seperti di bawah ini masih akan Anda temui setidaknya dalam beberapa hari ke depan.
Om telolet om: Bus pertama yang membuat tren klakson
ini mendunia
Christine Franciska - @cfranciska Wartawan
BBC Indonesia
Jika Anda membuka media sosial saat ini, linimasa Anda mungkin akan dipenuhi dengan guyonan lucu 'om telolet om'. Sebagian mulai mengeluh 'Aduh apa sih!' tapi sebagian lagi ikut dalam keriangannya.
Tak ada yang bisa lepas dari jeratan 'om tolelot om', bahkan Donald Trump, presiden terpilih Amerika Serikat tak lepas dari serbuan orang-orang yang memintanya membunyikan klakson bus.
Jika Anda baru keluar dari pertapaan di gua terpencil nun jauh di sana, inilah cerita singkatnya.
'Om telolet om' adalah sebuah teriakan yang biasa diucapkan oleh anak-anak di pinggir jalan ketika sebuah bus melintas dengan harapan sopir akan membunyikan klakson yang unik. "Telolet telolet," begitu bunyinya.
Ini mendadak jadi populer Selasa (20/12) malam setelah berbagai DJ terkenal mencuitkannya. Tapi sebelum itu, video-video lucu memperlihatkan orang-orang dewasa meminta 'telolet' ke supir bus sudah lebih dulu viral di Facebook. Tampaknya ada tren 'telolet challenge' dan 'demam telolet' yang sudah beberapa pekan menggerilya dari satu akun ke akun lain.
Dalam video-video yang memancing tawa itu, terlihat ekspresi kegembiraan tersendiri ketika Anda berhasil meminta supir membunyikan klakson dengan lambaian tangan dan teriakan, "Om telolet ommmmmm!" beramai-rama
Jika Anda baru keluar dari pertapaan di gua terpencil nun jauh di sana, inilah cerita singkatnya.
'Om telolet om' adalah sebuah teriakan yang biasa diucapkan oleh anak-anak di pinggir jalan ketika sebuah bus melintas dengan harapan sopir akan membunyikan klakson yang unik. "Telolet telolet," begitu bunyinya.
Ini mendadak jadi populer Selasa (20/12) malam setelah berbagai DJ terkenal mencuitkannya. Tapi sebelum itu, video-video lucu memperlihatkan orang-orang dewasa meminta 'telolet' ke supir bus sudah lebih dulu viral di Facebook. Tampaknya ada tren 'telolet challenge' dan 'demam telolet' yang sudah beberapa pekan menggerilya dari satu akun ke akun lain.
Dalam video-video yang memancing tawa itu, terlihat ekspresi kegembiraan tersendiri ketika Anda berhasil meminta supir membunyikan klakson dengan lambaian tangan dan teriakan, "Om telolet ommmmmm!" beramai-rama
"Fenomena Om telolet Om membuat saya gembira karena ternyata masih banyak orang asik di dunia ini. Seneng ya seneng aja gituuuu.....," cuit fotografer @arbainrambey.
"Indonesia giving the world the best meme to close 2016 in the best possible way. OM TELOLET OM," kata yang lain. (red- Indonesia memberikan meme terbaik untuk menutup tahun 2016 dengan cara yang paling keren. OM TELOLET OM!)
Lainnya memberi peringatan serius. "Jangan sampai om telolet om diklaim oleh negara tetangga maka dari itu om tolong om @jokowi jadikan tanggal 21/12 sebagai libur hari telolet nasional."
Siapa yang pertama?
Tapi bagaimana telolet ini bermula? Siapa yang bertanggung jawab atas kegaduhan ini?
Zaenal Arifin dari Bismania Community mengatakan bahwa bunyi klakson telolet sudah mulai terdengar satu dekade lalu. Klakson itu tidak spesifik dimiliki oleh jenis bus tertentu, melainkan hasil modifikasi yang dilakukan perusahan otobus (PO).
"Awalnya tiga corong, kemudian ada yang empat corong (lubang suara angin), bahkan ada yang enam lubang yang kemudian bunyinya dimodifikasi sesuai kreativitas," katanya. "Konsepnya seperti nada dering monophonic ponsel, lagu-lagunya ondel-ondel, lagunya 'Jablay' Titi Kamal."
Dia mengklaim bahwa kebiasaan meminta klakson itu dimulai dari kebiasaan para penggemar bus yang sering memotret bus. "Sebagai balasan, supir bis biasanya kasih dim atau kasih klakson."
Adalah perusahaan otobus Efisiensi yang pertama mempopulerkan klakson telolet tersebut, kata Zaenal.
Manajer Komersil PO Efisiensi Syukron Wahyudi menceritakan bahwa sekitar 10 tahun lalu pemiliknya, Teuku Eri Rubiansah, pergi ke Arab Saudi dan mendengar bunyi klakson yang unik.
"Mendengar suara klakson di sana berbeda, dia memutuskan membeli untuk bisnya. Khususnya di bus reguler dari Cilacap Jogja, Purwokerto - Jogja, dan Purbalingga - Jogja."
Tapi awalnya klakson ini ternyata malah direspons negatif karena suaranya yang dinilai terlalu keras. Sampai-sampai, pihak PO meminta sopir-sopir mereka tidak membunyikan klakson itu di tempat-tempat tertentu karena masyarakat tidak terima dengan bunyi itu, cerita Syukron.
"Mulai disukai tiga empat tahun terakhir karena mulai banyak PO-PO yang juga menggunakan. Di beberapa daerah tertentu malah orang-orang minta klaksonnya dibunyikan. Kita merasa bangga juga, karena bisa dibilang kita yang pertama yang pakai klakson tiga corong."
Jadi, sudah merasa tertarik ikut 'tantangan telolet'? Sebelum Anda pergi ke ke pinggir jalan dan menanti bus idaman, ini bisa jadi pemanasan.
No comments:
Post a Comment